10 Sep 2012

Materi Virus Kelas X


PENGERTIAN VIRUS
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya ­virus mosaik tembakau)


Sejarah virus
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.

Ciri-ciri Virus
- Berukuran ultra mikroskopis
- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
- Berukuran ultra mikroskopis
- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup

Struktur dan anatomi Virus

Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:

a. Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

b. Kapsid
Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

c. Isi tubuh
Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

d. Ekor
Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.

Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.

Reproduksi Virus
Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri dari:

Daur litik (litic cycle)

1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri. Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim (enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding bakteri untuk memasukkan asam inti virus.

2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri. Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan berfungsi lagi.

3. Fase Sintesis (pembentukan)
DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid virus, dalam kendali DNA virus.

4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.

5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus akan mencari inang baru.

Daur Litik


Daur lisogenik (lisogenic cycle)

1. Fase Adsorbsi
Menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus


2. Fase Injeksi
Masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang

3. Fase Penggabungan
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA bakteri terkandung materi genetik virus.

4. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.


Daur lisogenik yang diteruskan ke daur litik

 Peran Virus dalam Kehidupan Manusia

a. Virus yang menguntungkan,berfungsi untuk:

1. Membuat antitoksin
2. Melemahkan bakteri
3. Memproduksi vaksin
4. Menyerang patogen

b. Virus yang merugikan, penyakit-penyakit yang disebabkan virus antara lain:

1. Pada Tumbuh-tumbuhan
Mozaik pada daun tembakau Tobacco Mozaic Virus
Mozaik pada kentang Potato Mozaic Virus
Mozaik pada tomat Tomato Aucuba Mozaic Virus
Kerusakan floem pada jeruk Citrus Vein Phloem Degeneration

2. Pada Hewan
Tetelo pada Unggas New Castle Disease Virus
Cacar pada sapi Vicinia Virus
Lidah biru pada biri-biri Orbivirus
Tumor kelenjar susu monyet Monkey Mammary Tumor Virus

3. Pada Manusia
Influensa Influenzavirus
AIDS Retrovirus
SARS Coronavirus
Flu burung Avianvirus

Pertahanan Diri Terhadap Serangan Virus

Kemampuan virus untuk menyebabkan penyakit disebut virulensi. Virulensi virus ditentukan oleh:
a. keberadaan dan aktivitas reseptor pada permukaan inang yang memudahkan virus untuk melekat
b. kemampuan virus menginfeksi sel
c. kecepatan replikasi virus dalam sel inang
d. kemampuan sel inang dalam menahan serangan virus

Sebagian besar virus masuk ke tubuh manusia melalui mulut dan hidung, kulit yang luka. Jika ada virus yang masuk, sel tubuh akan mempertahankan dengan menghasilkan sel fagosit, antibodi, dan interferon (protein khas)




31 Mar 2012

Ternyata Lumba-lumba Bisa Mengobati Dirinya Sendiri




Lumba-lumba hidung botol memiliki kemampuan luar biasa. Meski mengalami luka terbuka yang dalam akibat gigitan hiu, lumba-lumba itu dapat menyembuhkan lukanya dengan cepat tanpa rasa sakit, perdarahan, dan infeksi.

Michael Zasloff, peneliti dari Georgetown University Medical Center, mempublikasikan temuannya dalam Journal of Investigative Dermatology, tentang beberapa kemampuan lumba-lumba untuk memulihkan diri dari luka.

Luka bekas gigitan hiu itu beberapa di antaranya lebih besar daripada bola basket, namun sembuh hanya dalam hitungan pekan tanpa membuat lumba-lumba itu cacat, kesakitan, atau terinfeksi.

“Jika saya melihat peristiwa itu pada manusia, saya tak akan mempercayainya dan itu sangat mengagumkan. Binatang itu berkembang di laut tanpa tangan dan kaki, berenang jauh lebih cepat daripada manusia, mempunyai kecerdasan yang ada kemungkinan setara dengan kompleksitas sosial dan emosional manusia, serta kemampuan sembuhnya jauh melebihi kemampuan manusia,” kata Zasloff.

Zasloff sangat tertarik pada obat-obatan alami dan berusaha menirunya. Dia telah menemukan antibiotik alami yang digunakan katak pada kulitnya serta obat dari Hiu Dogfish yang berpotensi menyembuhkan kanker.

Beberapa kemampuan luar biasa bekerja-sama untuk menghasilkan kemampuan pulih yang menakjubkan pada lumba-lumba. Kemampuan yang pertama adalah lumba-lumba tidak mengalami perdarahan hebat yang mematikan meskipun menderita luka dengan lubang besar menganga di tubuhnya.

Zasloff mengatakan mamalia laut itu ada kemungkinan menggunakan mekanisme menyelam yang menghentikan aliran darah ke bagian tubuh yang kurang penting untuk mengurangi aliran darah ke daerah cedera ketika mulai menggumpal.





Kedua, selama proses penyembuhan luka, lumba-lumba tidak menunjukkan tanda infeksi. Peneliti menemukan bahwa kulit dan lapisan lemak binatang itu mengandung senyawa antibakteri yang mungkin membantu menghentikan infeksi pada luka terbuka.

Lumba-lumba juga tidak memperlihatkan reaksi nyeri ketika sembuh dari luka tersebut. Umumnya, luka terbuka yang cukup dalam akan mengubah perilaku dan kebiasaan makan binatang selama beberapa pekan. Meski terluka parah, lumba-lumba tetap makan dan berperilaku normal.

Kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri lumba-lumba sangat ajaib. “Dalam waktu beberapa pekan, lumba-lumba dapat mengganti seluruh jaringan yang hilang, meski besarnya berukuran dua buah bola football, tanpa ada cacat atau lekukan pada bentuk tubuh mereka,” kata Zasloff.

“Mereka ada kemungkinan memperoleh kemampuan regeneratif itu dari sel punca khusus, seperti sejumlah binatang amfibi yang dapat menumbuhkan kaki baru," tambahnya.

Sumber


28 Mar 2012

Materi Keanekaragaman Hayati

Materi keanekaragaman hayati dari Mr. Bambang Hariyadi,,

u want a try?
dongliwet in disini
^^
wkwkk

NB : Tapi tetep gabung ke Group yaww... biar maknyozz... :D

Syarat SP Mata Kuliah Ekologi Umum

Bagi temen-temen yang ingin mengikuti Semester Pendek (SP) Mata Kuliah Ekologi Umum dengan Mr. Bambang Hariyadi,dapat dilihat syarat dan ketentuan yang berlaku disini

Pendaftaran paling lambat 31 Maret 2012,dengan mengirimkan Email kepada Dosen Pengampu... Format Email telah disertakan di form tersebut.. Silakan dibaca dengan baik dan benar...

NB : Ngeblog malam-malam gini bikin mata makin teller.. hooaamm
Semoga sukses aja dah buat lu-lu pade yang ngikutin SP..
See you ... :D

26 Mar 2012

Kelompok Mikrobiologi dan Link Group Materi Keanekaragaman Hayati

Setelah beberapa lama melakukan revisi-revisi dalam pembentukan UUD 09 ( wkwkk ),akhirnya terbentuklah kelompok Mikrobiologi.

Kelompok ini masih terdiri dari kelompok 1 sampai 8,karena kelompok 9 dan 10 , dibutuhan daftar nama-nama kakak 08 secara lengkap.

Untuk temen2 yang mengontrak MK Kehati,disini telah saya sediakan link untuk dapat mengambil Materi Kehati dari Group nya langsung.

Silakan download Disini